|
|
Deskripsi |
: |
Ferna tahunan, panjang 1,5-5 m dengan batang yang kurus. Beberapa
rambut tumbuh pada kedua sisi permukaan daun dan pada batang. |
|
Daun |
: |
Tepi daun bergerigi, dengan gagang daun panjangnya 0,5-4 cm. Bentuk:
bulat telur. Letak: bersilangan. Ukuran: 3-17 x 1-12 cm. |
|
Bunga |
: |
Kepala bunga biasanya soliter, berwarna kuning cerah, terletak pada bagian
atas ketiak bunga atau kadang-kadang dalam pasangan, diameter 1,5-2,5 cm.
Gagang bunga panjangnya 1-7 cm, ditutupi oleh rambut. Memiliki kekhasan
berupa bunga komposit dengan delapan “daun mahkota” (sesungguhnya adalah
bunga terpisah berbentuk seperti bendera) dan cakram bunga (betina),
berjumlah 20-30. |
|
Buah |
: |
|
|
Ekologi |
: |
Tumbuh terutama sepanjang atau dekat pantai, pada pantai berpasir dan pinggiran
mangrove. Dapat juga tumbuh di perkebunan kelapa, sawah kering, pinggir
sungai dan hutan sekunder. |
|
Penyebaran |
: |
Kemungkinan terdapat di seluruh Indonesia. Dari Afrika Timur hingga Kepulauan
Pasifik. |
|
Kelimpahan |
: |
|
|
Manfaat |
: |
Daunnya memiliki kepentingan untuk obat, terutama untuk penggunaan luar.
Mengobati luka terpotong atau terkena gigitan. Cairan yang diambil dari daunnya
dapat digunakan untuk mengobati sakit perut atau digunakan untuk ibu yang
baru bersalin. Akar digunakan untuk obat penyakit kelamin. Kadang-kadang
ditanam. Digunakan sebagai tumbuhan penutup tanah di perkebunan dengan
tujuan untuk menghindari erosi serta mencegah kehilangan air. |
|
Catatan |
: |
|
|
|