|
|
Deskripsi |
: |
Pohon dengan ketinggian mencapai 27 m, jarang melebihi 30 m. Batang
memiliki diameter hingga 70 cm dengan kulit kayu berwarna gelap hingga hitam
dan terdapat celah horizontal. Akar tunjang dan akar udara yang tumbuh dari
percabangan bagian bawah. |
|
Daun |
: |
Daun berkulit. Gagang daun berwarna hijau, panjang 2,5-5,5 cm. Pinak daun
terletak pada pangkal gagang daun berukuran 5,5-8,5 cm. Unit & Letak:
sederhana & berlawanan. Bentuk: elips melebar hingga bulat memanjang.
Ujung: meruncing. Ukuran: 11-23 x 5-13 cm. |
|
Bunga |
: |
Gagang kepala bunga seperti cagak, bersifat biseksual, masing-masing menempel
pada gagang individu yang panjangnya 2,5-5 cm. Letak: di ketiak daun. Formasi:
Kelompok (4-8 bunga per kelompok). Daun mahkota: 4;putih, ada rambut.
9 mm. Kelopak bunga: 4; kuning pucat, panjangnya 13-19 mm. Benang sari:
8; tak bertangkai. |
|
Buah |
: |
Buah lonjong/panjang hingga berbentuk telur berukuran 5-7 cm, berwarna hijaukecoklatan,
seringkali kasar di bagian pangkal, berbiji tunggal. Hipokotil silindris,
kasar dan berbintil. Leher kotilodon kuning ketika matang. Ukuran: Hipokotil:
panjang 36-70 cm dan diameter 2-3 cm. |
|
Ekologi |
: |
Di areal yang sama dengan R.apiculata tetapi lebih toleran terhadap substrat
yang lebih keras dan pasir. Pada umumnya tumbuh dalam kelompok, dekat
atau pada pematang sungai pasang surut dan di muara sungai, jarang sekali
tumbuh pada daerah yang jauh dari air pasang surut. Pertumbuhan optimal
terjadi pada areal yang tergenang dalam, serta pada tanah yang kaya akan humus.
Merupakan salah satu jenis tumbuhan mangrove yang paling penting dan paling
tersebar luas. Perbungaan terjadi sepanjang tahun. Anakan seringkali dimakan
oleh kepiting, sehingga menghambat pertumbuhan mereka. Anakan yang telah
dikeringkan dibawah naungan untuk beberapa hari akan lebih tahan terhadap
gangguan kepiting. Hal tersebut mungkin dikarenakan adanya akumulasi tanin
dalam jaringan yang kemudian melindungi mereka. |
|
Penyebaran |
: |
Afrika Timur, Madagaskar, Mauritania, Asia tenggara, seluruh Malaysia dan
Indonesia, Melanesia dan Mikronesia. Dibawa dan ditanam di Hawaii. |
|
Kelimpahan |
: |
|
|
Manfaat |
: |
Kayu digunakan sebagai bahan bakar dan arang. Tanin dari kulit kayu digunakan
untuk pewarnaan, dan kadang-kadang digunakan sebagai obat dalam kasus
hematuria (perdarahan pada air seni). Kadang-kadang ditanam di sepanjang
tambak untuk melindungi pematang. |
|
Catatan |
: |
|
|
|