|
|
Deskripsi |
: |
Pohon atau belukar dengan ketinggian mencapai 20 m. Kulit kayu bercelah,
berwarna abu-abu hingga cokelat, memiliki lentisel dan cairan putih susu. Akar
menjalar di permukaan tanah, tetapi kurang memiliki akar udara dan akar nafas. |
|
Daun |
: |
Agak gelap, hijau mengkilap di bagian atas dan hijau pucat di bagian bawah.
Unit & Letak: sederhana dan bersilangan. Bentuk: bulat memanjang atau lanset,
seperti daun mangga. Ujung: meruncing. Ukuran: 10-28 x 2-8 cm. |
|
Bunga |
: |
Biasanya terdapat 20 –30 bunga pada setiap tandan. Letak: di ujung cabang.
Formasi: berkelompok secara tidak beraturan. Daun mahkota: 5, putih bersih
dengan bagian pusat berwarna jingga hingga merah muda-merah. Kelopak bunga:
5, putih kehijauan, jaraknya agak jauh dari daun mahkota. Benang sari: tidak
bergagang, menempel pada mulut tabung. Perpanjangan dari masing-masing
benang sari yang berambut dan berbentuk seperti taji menutupi kerongkongan
tabung mahkota bunga. |
|
Buah |
: |
Berbentuk bulat, hijau hingga hijau kemerahan, mengkilat dan berdaging. Selintas
bentuknya menyerupai buah mangga. Ukuran: diameter buah 6-8 cm. |
|
Ekologi |
: |
Tumbuh di hutan rawa pesisir atau di pantai hingga jauh ke darat (400 m
d.p.l), menyukai tanah pasir yang memiliki sistem pengeringan yang baik, terbuka
terhadap udara dari laut serta tempat yang tidak teratur tergenang oleh pasang
surut. Biasanya tumbuh di bagian tepi daratan dari mangrove. |
|
Penyebaran |
: |
Kemungkinan di seluruh Indonesia. Tercatat di Bali, Jawa, Sumatera Barat,
Sulawesi Utara, Maluku, Timor dan Irian Jaya. Tersebar di PNG, Kepulauan
Bismarck dan seluruh Kepulauan Solomon. |
|
Kelimpahan |
: |
|
|
Manfaat |
: |
Minyak yang diperas dari biji dan buah mudanya dapat digunakan untuk
mengatasi gatal-gatal, reumatik, serta pilek. Minyak biji dapat digunakan untuk
meracuni ikan (di Burma juga digunakan sebagai insektisida). Kulit kayu dan
daun digunakan sebagai obat pencahar. Kayu digunakan sebagai kayu bakar
dan bahan arang. Belakangan ini banyak dipakai sebagai tanaman hias/peneduh
di dalam kompleks perumahan. |
|
Catatan |
: |
Berpotensi sebagai obat farmakologi karena pengaruh kardiovaskular-nya. |