Calophyllum inophyllum Guttiferae
Deskripsi : Pohon berwarna gelap, berdaun rimbun, ketinggian 10-30 m, biasanya tumbuh agak bengkok, condong atau bahkan sejajar dengan tanah. Memiliki getah lekat berwarna putih atau kuning.
Daun : Memiliki banyak urat dengan posisi lateral paralel dan halus. Bagian atas daun berwarna hijau tua dan mengkilap, bagian bawahnya hijau agak kekuningan. Unit & Letak: sederhana dan berlawanan. Bentuk: elips hingga bulat memanjang, agak mirip dengan daun Rhizopora mucronata (jenis bakau). Ujung: membundar. Ukuran: 10-21,5 x 6-11 cm.
Bunga : Biseksual, tandan bunga panjangnya hingga 15 cm serta memiliki 5-15 bunga per tandan. Letak: di ketiak. Formasi: bergerombol, menggantung seperti payung. Daun mahkota: 4, putih dan kuning, harum, ukuran diameter 2-3 cm. Kelopak bunga: 4, dua dari kelopak bunga berwarna putih. Benangsari: banyak.
Buah : Berbentuk bulat seperti bola pingpong kecil, memiliki tempurung kuat dan di dalamnya terdapat 1 biji. Ukuran: diameter buah 2,5-4 cm.
Ekologi : Tumbuh pada habitat bukan rawa dan pantai berpasir, hingga ketinggian 200 m. Kadang-kadang tumbuh pada lokasi mangrove, biasanya pada habitat transisi. Tercatat di Sumatera di sepanjang Danau Singkarak pada ketinggian 386 m. Perbungaan nampaknya terjadi terus menerus sepanjang tahun, dengan satu atau lebih saat puncaknya. Penyerbukan hampir pasti dilakukan oleh serangga. Buah disebarkan melalui arus laut, atau oleh kelelawar yang memakan bagian luar buah yang berdaging.
Penyebaran : Dari Afrika Timur hingga Polinesia, dan dimasukan ke Pasifik. Kemungkinan terdapat di seluruh Indonesia, tercatat di Sumatera, Bali, Jawa, Kalimantan dan Irian Jaya.
Kelimpahan :
Manfaat : Buah mudanya digarami untuk makanan. Dapat digunakan sebagai bahan pewarna, minyak, kayu dan obat-obatan. Di Bali, buahnya yang sudah tua dipakai bermain oleh anak-anak sebagai kelereng atau bola pingpong kecil. Di Australia, Malaysia dan Indonesia (Bali) sering ditanam sebagai pohon peneduh.
Catatan :