|
|
Deskripsi |
: |
Tumbuhan berkayu lunak, berupa semak atau pohon yang selalu hijau,
kadang-kadang memiliki ketinggian hingga 30 m dengan kulit kayu berwarna
kuning pucat, coklat atau coklat-keabu-abuan dan memiliki celah/retakan
longitudinal dan lentisel serta pangkal batang yang bergalur. Akar tersebar di
sepanjang permukaan tanah, dan memiliki akar nafas yang menonjol. |
|
Daun |
: |
Daun berumbai-rumbai terletak pada akhir cabang, bagian bawah bersisik,
bagian atas halus. Unit & Letak: sederhana dan bersilangan. Bentuk: lansetelips.
Ujung: membundar, pangkalnya sempit. Ukuran: 6-16 x 2-5 cm. |
|
Bunga |
: |
Daun mahkota bersisik dan ditutupi oleh rambut pendek berwarna putih. Letak:
Di ketiak daun dan cabang. Formasi: bulir. Daun Makhota: putih. Kelopak
bunga: seperti cangkir, cuping panjangnya 6 mm. Benang sari: 20. |
|
Buah |
: |
Buah bundar berbentuk kapsul, bersisik, dan memiliki daun kelopak bunga yang
bagian luarnya berurutan dan bersisik. Buah terdiri dari dua biji berbulu padat.
Ukuran: panjang buah 1 cm, panjang biji 9mm. |
|
Ekologi |
: |
Tumbuh lebih baik di pantai berbatu dan terbuka dibandingkan dengan mangrove
di mulut sungai. Umumnya tumbuh pada pantai berpasir yang berada pada
kisaran areal pasang surut. Mungkin diserbuki oleh serangga dan angin. Berbunga
pada bulan Juni sampai Oktober, buah matang pada bulan Oktober sampai
Februari (di Australia). Buah dapat disebarkan melalui air (dengan kisaran
gelombang sedang), sementara bijinya yang berbulu disebarkan oleh air maupun
angin. |
|
Penyebaran |
: |
Tercatat dari Kalimantan, Maluku, PNG dan Australia Utara. |
|
Kelimpahan |
: |
|
|
Manfaat |
: |
Kayu dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas yang cukup kuat. |
|
Catatan |
: |
Menurut Tomlinson (1986), kulit kayu dari jenis ini bersisik dan tanpa celah/
retakan. |