|
|
Deskripsi |
: |
Berupa pohon atau belukar dengan ketinggian dapat mencapai 7 meter,
selalu hijau, tangkai/dahannya tunggal atau berjumlah banyak. Kadang-kadang
memiliki akar nafas. Kulit kayu berwarna coklat atau abu-abu, berserat dan
berserabut. Ranting halus berwarna abu-abu pucat dan berbentuk segi empat pada
saat muda. Individu yang lebih besar memiliki batang yang berlubang di tengahnya. |
|
Daun |
: |
Berkulit tipis, menimbulkan aroma pada saat disentuh, ada kelenjar minyak yang
tembus cahaya dan berukuran kecil serta ada pembengkakan pada gagang daun
sepanjang 2 mm yang berwarna merah. Unit & Letak: sederhana, bersilangan.
Bentuk: bulat telur terbalik. Ujung: membundar. Ukuran: 2,5-5 x 1-3 cm. |
|
Bunga |
: |
Biseksual. Dalam satu tandan terdapat 1-3 bunga yang bergerombol, bunga tidak
bertangkai tapi langsung menempel pada tandan. Terdapat 2 pinak daun
berbentuk elips, panjang 6 mm, terletak pada pangkal gagang bunga. Pinak
daun tersebut kemudian rontok. Letak: di ketiak daun. Formasi: kelompok.
Daun mahkota: Tidak ada. Kelopak bunga: 8; hijau (3-6 mm). Benang sari:
berwarna putih hingga kuning, jumlahnya sampai 48 helai, ukurannya lebih
panjang dibanding cuping kelopak bunga. |
|
Buah |
: |
Buah ditutupi oleh cuping kelopak bunga dan kelopak tidak membuka pada
saat telah matang. Biji berjumlah 1-2, berbentuk datar dan bulat telur terbalik.
Ukuran: panjang 5-10 mm; diameter 5 mm. |
|
Ekologi |
: |
Tumbuh di tempat yang lebih terbuka pada tepi daratan di daerah mangrove
atau pada pinggiran alur air yang dipengaruhi oleh pasang surut. Tidak memiliki
ketergantungan khusus terhadap substrat tumbuh, dan dapat ditemukan pada
lumpur halus, batuan, dan pasir. Meskipun demikian, jenis tumbuhan ini tidak
ditemukan tumbuh pada daerah yang kerap tergenang oleh air tawar. Di Australia
jenis ini ditemukan berbunga dari bulan Juni sampai Desember dengan puncaknya
pada bulan November dan berbuah pada bulan Februari. Bunga diserbuki oleh
serangga. Buah disebarkan lewat air dan terapung di air karena adanya rambutrambut
yang dapat memerangkap udara. |
|
Penyebaran |
: |
Di Indonesia (Irian Jaya, Sulawesi, Jawa Timur, Kepulauan Sunda Kecil),
Kalimantan Utara, Filipina, Papua New Guinea, Australia Tropis. |
|
Kelimpahan |
: |
|
|
Manfaat |
: |
Para nelayan menggunakan daunnya untuk mengusir serangga. Kulit kayu kadangkadang
digunakan untuk menambal perahu dan kayunya tahan lama. |
|
Catatan |
: |
|
|
|