|
|
Deskripsi |
: |
Pohon merangas kecil dengan ketinggian mencapai 15 m. Kulit kayu berwarna
abu-abu, halus, tetapi memiliki bintil. Akar menjalar di sepanjang permukaan tanah,
seringkali berbentuk kusut dan ditutupi oleh lentisel. Batang, dahan dan daun
memiliki getah (warna putih dan lengket) yang dapat mengganggu kulit dan mata. |
|
Daun |
: |
Hijau tua dan akan berubah menjadi merah bata sebelum rontok, pinggiran
bergerigi halus, ada 2 kelenjar pada pangkal daun. Unit & Letak: sederhana,
bersilangan. Bentuk: elips. Ujung: meruncing. Ukuran: 6,5-10,5 x 3,5-5 cm. |
|
Bunga |
: |
Memiliki bunga jantan atau betina saja, tidak pernah keduanya. Bunga jantan
(tanpa gagang) lebih kecil dari betina, dan menyebar di sepanjang tandan. Tandan
bunga jantan berbau, tersebar, berwarna hijau dan panjangnya mencapai 11
cm. Letak: di ketiak daun. Formasi: bulir. Daun mahkota: hijau & putih.
Kelopak bunga: hijau kekuningan. Benang sari: 3; kuning. |
|
Buah |
: |
Bentuk seperti bola dengan 3 tonjolan, warna hijau, permukaan seperti kulit,
berisi biji berwarna coklat tua. Ukuran: diameter 5-7mm. |
|
Ekologi |
: |
Tumbuhan ini sepanjang tahun memerlukan masukan air tawar dalam jumlah
besar. Umumnya ditemukan pada bagian pinggir mangrove di bagian daratan,
atau kadang-kadang di atas batas air pasang. Jenis ini juga ditemukan tumbuh
di sepanjang pinggiran danau asin (90% air laut) di pulau vulkanis Satonda,
sebelah utara Sumbawa. Mereka umum ditemukan sebagai jenis yang tumbuh
kemudian pada beberapa hutan yang telah ditebang, misalnya di Suaka
Margasatwa. Karang-Gading Langkat Timur Laut, dekat Medan, Sumatera Utara.
Perbungaan terjadi sepanjang tahun. Penyerbukan dilakukan oleh serangga,
khususnya lebah. Hal ini terutama diperkirakan terjadi karena adanya serbuk
sari yang tebal serta kehadiran nektar yang memproduksi kelenjar pada ujung
pinak daun di bawah bunga. |
|
Penyebaran |
: |
Tumbuh di sebagian besar wilayah Asia Tropis, termasuk di Indonesia, dan di Australia. |
|
Kelimpahan |
: |
|
|
Manfaat |
: |
Akar dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan pembengkakan. Kayu
digunakan untuk bahan ukiran. Kayu tidak bisa digunakan sebagai kayu bakar
karena bau wanginya tidak sedap bagi masakan. Kayu dapat digunakan sebagai
bahan pembuat kertas yang bermutu baik. Getah digunakan untuk membunuh
ikan. Kayunya kadang-kadang dijual karena wanginya, akan tetapi wanginya akan
hilang beberapa tahun kemudian. |
|
Catatan |
: |
Getah putihnya beracun dan dapat menyebabkan kebutaan sementara, sesuai
dengan namanya, yaitu buta-buta. |
|
|