|
|
Deskripsi |
: |
Perdu atau pohon kecil yang tumbuh membengkok, tinggi 3-8 m, banyak
cabang dengan ranting segi empat. |
|
Daun |
: |
Tebal, bertangkai pendek, warnyanya hijau tua mengkilap, tepi daun rata. Urat
daun menyirip kearah pinggiran daun dan tampak sangat jelas. Unit & Letak:
sederhana dan berlawanan. Bentuk: bulat telur hingga elips. Ujung: meruncing.
Ukuran: 10-40 x 5-17 cm. |
|
Bunga |
: |
Warna putih, harum dan mudah rontok. Letak: di ketiak daun. Formasi: payung
dengan 5-8 bunga. Daun mahkota: jumlahnya 5, warna putih. |
|
Buah |
: |
Lonjong bulat telur seperti kapsul dan penuh dengan benjolan. Ketika
masih mentah berwarna hijau muda, ketika matang agak kekuningan, lembek
dan berair. Biji kecil-kecil, coklat kehitaman dan banyak. Ukuran: panjang
5-10 cm. |
|
Ekologi |
: |
Tumbuh liar di pantai hingga 500 m d.p.l, yaitu pada tempat-tempat yang
memperoleh sinar matahari cukup hingga sedikit ternaungi, mulai dari pantai
berpasir hingga berlumpur, lapangan terbuka, lahan terlantar, pinggir jalan hingga
jauh ke darat. |
|
Penyebaran |
: |
Mulai dari Asia Tropis hingga Polynesia. Di Indonesia banyak ditemukan dari
dataran rendah (dekat pesisir pantai), hutan, ladang atau ditanam di pekarangan
sebagai tanaman sayur atau tanaman obat. |
|
Kelimpahan |
: |
|
|
Manfaat |
: |
Akarnya untuk mewarnai batik dan anyaman pandan, daun muda biasa dikukus
dan direbus sebagai sayuran atau untuk membungkus ikan. Buah muda direbus
untuk lalab; buah setengan matang untuk rujak, dan yang matang untuk
membersihkan karat pada logam atau untuk keramas. Selain itu, akar, daun,
buah, bunga atau kulit batang tanaman ini dapat juga digunakan sebagai obat
batuk, sariawan, tekanan darah tinggi, radang empedu, melancarkan kencing,
disentri, sakit lever, cacingan, cacar air, sakit pinggang, sakit perut , dll. |
|
Catatan |
: |
|
|
|