|
|
Deskripsi |
: |
Pohon dengan ketinggian hingga 15 m. Cabang pada umumnya tidak
memiliki rambut atau urat, dan memiliki goresan yang menyerupai bintil
berdekatan dengan pinak daun pada pangkal gagang daun. |
|
Daun |
: |
Tersusun dalam dua deret, dengan 3-7 pinak daun yang terletak secara
bersilangan, mengkilat dan warnanya hijau tua. Unit & Letak: majemuk dan
bersilangan. Bentuk: bulat telur hingga elips. Ujung: meruncing. Ukuran:
5-22,5 x 2,5-15 cm. |
|
Bunga |
: |
Seperti kacang, warna ungu pucat. Bunga terletak berpasangan di sepanjang
tandan bunga yang panjangnya 6-27 cm. Gagang bunga berukuran 7-15 mm
ditutupi oleh pinak daun yang halus dan berambut pendek. Letak: di ketiak
daun. Formasi: bergerombol secara acak. Daun mahkota: berbentuk bulat telur
terbalik , panjang 11-18 mm. Kelopak bunga: berbentuk cangkir, panjangnya
4-5 mm, ditutupi oleh rambut yang pendek dan halus serta memiliki gigi tumpul
yang sangat pendek. |
|
Buah |
: |
Polong berkulit tebal dan berparuh, memiliki gagang pendek di atas goresan
daun mahkota bunga, padat dan memiliki sebuah biji. Polong tidak membuka
ketika masak. Warna buah hijau kecoklatan. Ukuran: 5-7 x 2-3 cm. |
|
Ekologi |
: |
Tumbuh di pantai berpasir yang bukan rawa, dan kadang-kadang di bagian tepi
daratan dari mangrove. Perbungaan terjadi sepanjang tahun. Bunga seringkali
berubah bentuk menjadi kantung bundar yang bisa dikelirukan dengan buahnya. |
|
Penyebaran |
: |
Terdapat di seluruh Indonesia. Tersebar luas di Asia Tropis. |
|
Kelimpahan |
: |
|
|
Manfaat |
: |
Daun digunakan sebagai makanan ternak. Biji beracun untuk manusia. Umum
ditanam di areal pesisir kawasan tropis karena sifatnya yang tahan terhadap
salinitas dan udara yang terbuka. Kadang-kadang ditanam sebagai pohon peneduh
di sepanjang jalan. |
|
Catatan |
: |
|