1.jpg
Vol. 20 No.1, Januari 2012
 
 
SENSUS BURUNG-AIR ASIA DI INDONESIA
1.jpg
LATAR BELAKANG

Asian Waterbird Census (selanjutnya disingkat AWC) merupakan suatu kegiatan tahunan yang bersifat sukarela, dilakukan setiap minggu ke-2 dan 3 di bulan Januari setiap tahunnya. AWC merupakan kegiatan pemantauan burung air yang dikoordinasi oleh Wetlands International, menjadi suatu perangkat bagi upaya konservasi bagi burung-air serta lahan basah sebagai habitatnya. Kegiatan ini berjalan bersama-sama dengan sensus internasional yang meliputi wilayah Afrika, Eropa, dan Amerika, dibawah payung International Waterbird Census (IWC). Untuk kegiatan di Indonesia, sensus dikoordinasikan oleh Wetlands International – Indonesia Programme bekerjasama dengan Ditjen PHKA – Dephut.

Mengantisipasi merebaknya wabah flu burung (Avian influenza) sementara adanya kemungkinan-kemungkinan yang belum terjawab akan keterkaitan burung-liar (dalam hal ini burung air) dengan wabah tersebut, kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya dalam mengumpulkan informasi dasar bagi kebutuhan penanganan wabah Avian influenza.

TUJUAN

mengumpulkan informasi tahunan mengenai populasi burung air di lahan basah, sebagai dasar evaluasi lokasi-lokasi penting dan untuk pemantauan populasi,

memantau secara tahunan status dan kondisi lahan basah yang disensus,

menumbuhkan dan mendukung minat masyarakat terhadap burung air dan lahan basah serta upaya pelestariannya.

mengumpulkan informasi dasar berkaitan dengan sebaran wabah flu burung.

WAKTU

Secara global sensus dilaksanakan satu kali setahun dan dilakukan secara serentak di seluruh Asia - Pasifik, pada minggu kedua sampai ketiga bulan Januari (kegiatan tahun 2011 disepakati secara international untuk dilaksanakan mulai tanggal 8 hingga 23 Januari).

PESERTA

Sensus terbuka bagi siapa saja yang mau secara sukarela melakukan pengamatan burung air, termasuk ahli burung, pengamat amatir, pencinta alam, guru, LSM, pegawai negeri atau masyarakat lainnya. Setiap negara peserta dikoordinir oleh seorang koordinator nasional/regional, yang bertanggung jawab untuk mengirimkan formulir, mengumpulkan formulir, menghubungi pengirim data dan melakukan klarifikasi, serta membuat laporan nasional, yang kemudian akan dikirimkan ke koordinator Internasional.

Seluruh informasi yang terkumpul kemudian disimpan dalam pangkalan data dan kemudian dibuat laporan tahunan Internasional, yang meliputi status dan distribusi semua jenis burung air di Asia Pasifik, peta serta identifikasi lokasi-lokasi lahan basah yang penting. Laporan akan dikirimkan kepada seluruh peserta yang menyumbangkan datanya, masing-masing satu laporan untuk setiap lokasi.

LOKASI SENSUS

Sensus dapat dilakukan dimana saja, selama di lokasi tersebut ditemukan burung air, baik dalam jumlah yang banyak dan berkelompok, maupun dalam jumlah yang kecil, bahkan hanya satu individu sekalipun. Burung air biasanya dapat ditemukan di lokasi lahan basah, seperti sawah, sungai, danau, situ, rawa, daerah pesisir, hutan bakau, dan dataran lumpur. Selama ini, data yang masuk sebagian besar berasal dari Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Selain dari kedua Pulau tersebut, data dari wilayah lainnya sangat diharapkan sekali.

JENIS-JENIS SASARAN DAN CARA PELAPORAN

Burung air yang diamati selama sensus berlangsung meliputi semua jenis pecuk, pelikan, cangak, kuntul, pelatuk besi, paruh sendok, bebek, angsa, burung pantai migran, camar dan burung pemangsa yang berasosiasi dengan lahan basah. Jenis-jenis burung air yang ditemui di lapangan dicatat dan dihitung jumlahnya (untuk jenis dalam jumlah banyak, bisa dihitung sampai puluhan terdekat). Jenis dan jumlah tersebut kemudian dicatat dalam formulir yang telah tersedia. Jangan lupa untuk mencantumkan informasi mengenai lokasi, peta, data pengirim serta informasi lain yang diminta formulir.

Setiap lokasi pengamatan/formulir dapat diisi oleh satu orang pengamat atau dalam kelompok.

Setiap formulir hanya digunakan untuk satu lokasi. Sedapat mungkin nama lokasi menggunakan nama administratif yang biasa digunakan, atau jika telah mendapatkan status tertentu (misalnya Taman Wisata, Taman Nasional, Cagar Alam, Kebun Raya) maka nama tersebut hendaknya digunakan.

HASIL SENSUS

Sejak dimulai pada tahun 1987, AWC telah menjangkau lebih dari 5.700 lokasi di 24 negara, dengan keterlibatan ribuan pengamat sukarela dari ke-24 negara tersebut, termasuk INDONESIA.

PENERAPAN

Data yang terangkum dalam AWC telah ditampilkan dalam berbagai laporan dan telah berkontribusi bagi aktivitas konservasi mulai tingkatan lokal hingga global, dengan mendukung:

Program-program konservasi dan penelitian spesies dan kawasan serta kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lahan basah,

Pembangunan rencana aksi dan strategi nasional bagi konservasi lahan basah dan burung-air,

Konvensi RAMSAR dalam mengidentifikasi lahan basah yang penting secara internasional melalui pemantauan burung-air yang teratur,

Konvensi Spesies bermigrasi (Convention of Migratory Species – CMS) melalui pemantauan status burung-air bermigrasi serta habitatnya,

Implementasi dari Asia-Pacific Migratory Waterbird Conservation Strategy: 2001-2005,

Program Important Bird Area (IBA) dari BirdLife International,

Program IUCN/BirdLife’s Globally Threatened Bird Update,

Program Estimasi Populasi Burung-air (Waterbird Population Estimates) dari Wetlands International.

Mari bergabung! Kami mengundang partisipasi bapak/ibu/Sdr., untuk turut serta dalam kegiatan sensus ini. Mari kita melakukan pengamatan di lokasi/lahan basah terdekat, isi formulir dan kemudian kirimkan formulir tersebut kepada Koordinator Nasional. Apabila ada saran dan pertanyaan atau memerlukan informasi lebih lanjut, jangan segan-segan untuk menghubungi:

Ferry Hasudungan
Koordinator Nasional AWC di Indonesia
Wetlands International - Indonesia Programme
Jl. A. Yani 53 – Bogor 16161
PO. Box 254/BOO - Bogor 16002
Tel. : 0251-8312189;
Fax : 0251-8325755
E-mail : noor@wetlands.or.id
Website: http://www.indonesia.wetlands.org

Download formulir
Newsletters

Current Projects
POLLING
Terkait dengan issue perdagangan karbon, informasi apakah yang ingin anda ketahui?
Metode penghitungan karbon
Penyusunan dokumen dan desain proyek
Mekanisme dan standard perdagangan karbon

Lihat Hasil

Biodiversity
Wetlands Sites
read more >>>
Indonesian Mangrove
read more>>>
Wetlands at UN Climate Conference in Bali
Programme Wetlands International in Bali
Our goals for the UN Climate Conference (COP13)
Wetlands Day Presentation
Film: peat alert: peatland loss fuels climate change